Catatan Aksi : Petisi 55


Berbaris mereka di gerbang agung kampus,
Terusir dari tanah yang mereka bayar,
Menyerukan hak untuk berbicara yang dilanggar,
Hak sebagai sesama manusia dan insan akademis.

Teriring lagu Halo-Halo Bandung,
Teriring lagu Kampusku, Rumahku.
Teriring lagu-lagu darah juang.

Ingin mereka sampaikan pengingat pada teknokrat institusi,
Perihal adik-adik baru yang akan makin kesusahan,
Membayar online perkuliahan,
Karna uang yang dimiliki ibunya tak memenuhi nominal,
Nominal terpajang yang tak tertawar.

Mengingatkan untuk berkabar baik perihal itu,
Bahwa yang tak mampu akan disubsidi,
Bahwa semua boleh masuk institusi ini.

Dibawah sengatnya flyover Surapati dan teduhnya matahari,
Orasi dan sosialisasi,
‘Jangan takut masuk kampus kami!’

Di meja-meja dialog kami diskusi dengan petinggi,
Tak ada kesepakatan,
Namun setidaknya kami telah turun,
Mencium keringnya aspal dan asap karbon monoksida.

(Petisi 55)

Sekedar sejarah kecil yang saya dokumentasikan untuk mengingat bahwa di tahun 2011 kita pernah kembali turun ke jalan, meski tak banyak orang.